Tuesday, November 15, 2016

YouTube: Indonesia’s Top Destination for Online Video

Beberapa tahun yang lalu, saya hanya bisa mengakses YouTube di warnet. Itupun dengan kecepatan koneksi yang abal-abal. Bagaimana tidak, hanya untuk buffering video YouTube sepanjang lima menit, butuh waktu sekitar sepuluh menit. Nunggu buffering ama nonton videonya lebih lama nunggunya ~
Tetapi dulu saya dengan setia nunggu buffering supaya bisa menikmati video yang sudah saya pilih. Dulu, tak pernah terbayang di benak saya bahwa suatu hari YouTube bisa diakses dimana saja seperti saat ini.

Saat ini YouTube rasanya pantas dijadikan sebagai media entertainment jempolan. Sebagai millennials, saya rasanya berani bertaruh bahwa generasi millennials saat ini jauuuuuuuh lebih akrab dengan YouTube ketimbang dengan layar bernama Televisi. Saya sendiri mungkin hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk menonton TV setiap harinya. Alasannya sederhana, YouTube menawarkan kebebasan mutlak. Baik dalam pemilihan konten hingga waktu yang digunakan untuk menikmatinya. Bagi para kaum urban, YouTube sering menjadi pahlawan di tengah kemacetan. Bagi kaum jomblo, YouTube sering menjadi pelarian dari malem mingguan. Bagi kaum yang suka menunda pekerjaan, YouTube adalah godaan terbesar ~

Simply said bahwa YouTube telah menjelma menjadi media favorit saat ini. YouTube bukanlah barang mewah yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang. Bahkan, YouTube menawarkan panggung bagi siapapun yang ingin berkarya atau sekedar mencuri perhatian melalui YouTube. Banyak brand yang mulai melirik YouTube secara serius. Think With Google baru-baru ini merilis sedikit temuannya seputar YouTube di Indonesia. Menurut Google, sebanyak 89% orang Indonesia menjadikan YouTube sebagai media favorit untuk menikmati konten video secara online. Meskipun ada beberapa platform lainnya yang menawarkan jasa serupa seperti Vine, YouTube ternyata menjadi first stop bagi masyarakat Indonesia. Pertanyaannya adalah, kenapa begitu banyak orang Indonesia yang menikmati YouTube? 56% mengatakan bahwa YouTube memiliki konten yang berkualitas. 50% beranggapan YouTube bisa menggantikan kehadiran media Televisi, dan sebanyak 45% menilai konten di YouTube sangat unik sehingga tidak bisa ditemukan di media lainnya. 

Oke, kehadiran YouTube memang memberikan banyak varian konten unik yang bisa kita akses kapan saja. Mulai dari vlog, unboxing video, tutorial hingga tech review bisa ditemukan di YouTube. Cuma di YouTube kita bisa nonton New MacBook 2016 dipotong sama panjang seperti ini.



YouTube give us unlimited possibility in choosing our favorite content. That’s why we love YouTube. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 30 menit setiap kali mengakses YouTube. Waktu yang cukup lama, mengingat saat ini cukup sulit untuk membuat orang tidak buru-buru exit dari suatu situs. Even further, YouTube start affecting how we behave. Menurut data Google, YouTube memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian audience-nya. Sebanyak 60% penikmat YouTube di Indonesia mengungkapkan bahwa YouTube telah merubah keputusan pembelian mereka. 53% menggunakan YouTube untuk mendapatkan detail mengenai suatu produk, sebanyak 86% menggunakan YouTube untuk mencari tutorial. Tak heran channel yang mereview sebuah produk (MKBHD, TLD, Austin Evans, Unbox Therapy, Ary Mozta) atau memberikan tutorial (Agung Hapsah, Art of Manliness, Goen Rock) selalu dibanjiri oleh viewers.

Well, YouTube is the “now” thing. So, have you optimized YouTube for your own good? Atau mungkin setelah baca artikel ini langsung pengen jadi YouTuber? Banyak duit dan terkenal lho. Hehe :)

detailed data: https://storage.googleapis.com/201608/youtube-indonesias-top-destination-online-video/youtube-indonesias-top-destination-online-video.pdf


Saturday, November 12, 2016

Understanding Millennials: Real Life Happens Online

Millennials dan digital. Dua hal yang saling berkaitan dan menarik untuk dipelajari. Menurut Wikipedia, generasi Millennials adalah generasi yang lahir pada rentang waktu awal tahun 1980 - awal 2000. Hal serupa diamini oleh Time magazine melalui artikel berjudul “Millennials: The Me Me Me Generation”. Bisa dikatakan, saat ini mereka yang berumur 16 - 36 tahun merupakan bagian dari Generasi Millennials.

Millennials (dikenal juga sebagai Generasi Y, Echo Boomers) memiliki kedekatan dengan dunia digital. Para Millennials merupakan saksi dari berkembangnya era digital. MIRC, Yahoo Messenger, Friendster, Facebook, Twitter, Instagram hingga Snapchat menjadi bagian dari perjalanan hidup Millennials. Bahkan, Millennials yang lahir pada tahun 2000-an tidak mengalami masa transisi dari analog menjadi digital. Mereka yang lahir di awal tahun 2000-an langsung menikmati internet di saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Tak perlu diragukan lagi, para millennials adalah penikmat digital. Pertanyaannya adalah: “bagaimana millennials hidup sehari-hari di era digital ini?”

Consumerbarometer merilis sebuah artikel yang membahas bagaimana pola perilaku millennilas di era digital ini. Berikut beberapa temuannya:

90% millennials online setiap hari
Rasanya berselancar di dunia maya sudah menjadi kebutuhan sehari-hari Millennials. Dimanapun, kapanpun, para Millennials menjelajahi dunia maya. Fenomena ini sempat diangkat Saykoji melalui lagunya yang berjudul “Online”. Social media, belanja online dan menonton video adalah hal yang paling sering dilakukan Millennials setiap harinya di dunia maya.

Smartphone adalah pusaka bagi Millennials
Smartphone ketinggalan merupakan salah satu hal yang paling ditakuti oleh millennials. Diikuti oleh smartphone lowbatt padahal nggak bawa charger dan kuota mendadak habis. Well, 75% generasi millennials online melalui smartphone-nya. Mungkin karena smartphone jauh lebih praktis dan mobile ketimbang laptop atau desktop. Bahkan kita bisa online sembari nongkrong di WC menggunakan smartphone. Akan sangat repot rasanya kalo harus nongkrong di WC sambil memangku laptop demi online :))

Google is Millennials’ best friend
Google adalah sumber jawaban bagi segala pertanyaan. Cari tugas kuliah? Google jawabannya. Cari rekomendasi tempat makan? Google jawabannya. Cari lagu? Google juga jawabannya. Begitu perkasanya Google dalam memberikan informasi, menyebabkan orang Indonesia menyematkan panggilan baru kepada Google. Tak lain tak bukan, mbah Google. Panggilan mbah biasa digunakan orang Indonesia kepada orang ‘pintar’ yang diyakini memiliki kekuatan atau keistimewaan. Entahlah apakah sebutan mbah Google ini juga bisa ditemukan di negara lain selain Indonesia

Youtube Youtube Youtube lebih dari TV boooom!!
Yang baca kalimat di atas sambil ketawa adalah Millennials tulen :p
Youtube adalah media entertainment favorit Millennials. 4 dari 10 Millennials membuka Youtube setidaknya sekali setiap hari. 20% menyatakan bahwa konten Youtube jauh lebih bermutu dan menghibur ketimbang konten TV. Mungkin ini yang menyebabkan YouTuber menjadi salah satu cita-cita terbaru adik-adik tercinta kita.

Social Media is their stage
Nuff said. Mustahil rasanya kalau millennials tidak aktif di social media. Boro-boro tidak aktif di social media, paketan internet habis aja udah kalang kabut :p
Aktivitas yang pertama kali dilakukan Millennial sangat bangun tidur adalah ngecek social media mereka. Menurut consumerbarometer, millennials ingin mendapatkan atensi melalui social media. 

Millennials adalah generasi baru dengan pola perilaku yang unik. Lantas bagaimana untuk memenangkan hati para Millennials di dunia digital? 
  1. IN INFLUENCER WE TRUST!! Influencer berperan besar dalam membentuk mindset millennials. Millennials lebih mempercayai influencer ketimbang sumber informasi lainnya. Tak heran profesi selebgram semakin laku yang diikuti dengan semakin meroketnya tarif per post para selebgram. 
  2. Reach them online. Millennials online nyari 24 jam sehari. Tak heran pendekatan melalui media online adalah metode paling efektif untuk mendekati generasi millennials
  3. Video is the most favorite content. Konten video adalah konten yang paling diminati oleh Millennials. Semakin murah dan berkualitas koneksi internet di Indonesia rasanya ikut bertanggung jawab dalam hal ini. Bayangkan beberapa tahun yang lalu, sekali buka Youtube bisa habis pulsa berapa? Atau perlu waktu berapa lama untuk sekedar buffering video berdurasi 3 menit? :(


Well, semoga tulisan singkat ini cukup membantu untuk memahami Millennials di dunia digital. Sila cek di sini jika ingin menikmati sajian data yang lebih detail :)

Wednesday, November 9, 2016

Prologue

Hola!! Blog ini akan membahas segala sesuatu tentang dunia digital yang ditulis oleh seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi tingkat sangat akhir. Dibumbui dengan sedikit analisis dari perspektif seorang pelaku pariwara, semoga blog ini bisa memberikan informasi yang cukup berguna bagi yang membutuhkan :)

Shall we begin? :)